dengan basmallah dan do'a keluar rumah sepedapun langsung ku ayunkan.
Risau kian menghantui setiap jejak perjalananku.
Bisa-bisa aku telat nih, kalau telat bakalan berdiri didepan kelas lagi. Ucapku dalam hati."
di ujung kekhawatiran yang menyapu dinding ceria, Sepedapun semakin kencang ku ayunkan menelusuri tabir-tabir jalan yang penuh dengan selang seling kendaraan serta mobil yang berlalu.
**
Sekolah yang tak lebih dari dua kilo dari rumahku itu selalu ku datangi dalam keadaan terlambat.
Karna kebiasaanku yang sering melambat-lambat
**
Pada hari rabu, pak Guru yang ngajar di pagi itu telah mengadakan peraturan : barang siapa yang terlambat maka ;
1. Absennya akan bertulisan TL
2. Berdiri didepan kelas selama setengah pelajaran berlangsung.
**
Tujuh menit telah berlalu, kini akupun telah sampai di parkiran sekolah bersama nafas yang kian menggebu bagaikan orang yang habis berlari dikejar hantu.
Segera ku parkir sepedaku dan secepat kilat aku berlari, sesaat setelah ku lirik jam di tanganku masih ada waktu 1 menit untuk masuk kelas tanpa diponis terlambat.
Bruss, bagai angin tutus aku menapaki titian menuju ruang kelas.
**
sesaat aku tiba di depan kelas.
Eeetss,,, nampak pintu kelas telah tertutup. Petanda waktu telah sampai.
Ku buka dengan debar jantung yang makin kencang berdetak.
Setelah terbuka,
Ali,, kamu terlambat lagi.
Ayoo Cepat masuk dan berdiri di depan. Sampai setengah pelajaran berlangsung. Ucap pak Guru yang sedari pagi selalu tiba lebih awal dari pada muridnya"
Tapi pak ini kan masih beberapa detik saja saya terlambatnya..!
Nah, kamu ini sudah terlambat masih membahas, sekarang cepat berdiri di depan hingga akhir pelajaran. Ucap pak Guru tegas menambah berat hukumanya.
Tapi.. Pak,, aku.. ucapku terbata-bata."
Tapi apa?, kamu mau bapak tambah lagi hukumannya?. Ucap pak guru sebelum aku selesai berbicara."
Akupun terdiam dan menurut saja perintah dari guru, ini juga karna salahku. Pikirku dalam hati."
Kulirik ke arah teman-teman, nampak senyum mengembang bibir mereka.
Sambil Menertawakan keadaanku.
Akupun tertunduk..
Dan berjanji pada diriku keadaan ini takkan terulang lagi.
**
Flash Fiction FLP Amuntai
Tema : Senyum
Oleh : Ahlal Kamal
0 komentar:
Posting Komentar