Byuuurr... Secara tiba-tiba kerudung, pakaian dan sebagian tubuhku basah lantaran beberapa balon yang sudah terlebih dahulu diisi air dipecahkan tepat disaat aku masuk kelasku. Lia dkk menertawakanku.
"beberapa bulan kemudian.."
Khusyi.. Maafkan semua kesalahanku selama kita berteman, aku akan pindah dari Amuntai karena orang tuaku pindah usaha ke Marabahan. Ucap Lia padaku. Dengan menahan sesak didada karena 5 tahunku berkumpul dengannya, aku kehilangan sosok sahabat seperjuangan dipondok. Lia, jika kamu telah pindah ke Marabahan, jangan lupakan aku..sahutku pada Lia.
"September 2011"
Tiba-tiba handphoneku bergetar, ada SMS masuk, ku baca isinya "Khusyi..bagaim
"Oktober 2013"
Entah kenapa hari itu aku begitu malas online didunia maya, namun ba'da isya perasaanku memutuskan untuk online walau beberapa menit, terbaca olehku beberapa pemberitahuan di beranda facebookku dan ada satu pemberitahuan yang membuatku sangat terkejut dan dadaku terasa sesak, aku menangis membaca pesan di kronologi fb ku..
"Khusyi.. Lia meninggal tadi pagi jam 4" isi pesan itu dari temanku yang lain. Si anak tunggal itu telah mendahuluiku menghadap-Nya. Senyuman yang dilontarkannya 2 tahun yang lewat merupakan senyuman terakhir Lia bagiku karena setelah itu aku tak pernah lagi bertemu dengannya.
Selamat jalan sahabat... semoga engkau mendapatkan tempat mulia disisi-Nya.
"Hai jiwa yang tenang.. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (T.Q.S Al-Fajr : 27-28)"
Tamat.
inspirasi kisah nyata pribadi
Flash Fiction FLP Amuntai
Tema : Senyum
Oleh : Lusiana
Oleh : Lusiana
0 komentar:
Posting Komentar